Maraknya kasus keracunan yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah ditanggapi serius oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Ia menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh sangat penting dilakukan agar anak-anak sebagai penerima manfaat utama tidak dirugikan.
"Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, supaya pelaksanaannya di lapangan menjadi lebih baik dan jangan sampai anak-anak yang dirugikan," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/9).
Belakangan ini, program MBG ramai disorot publik menyusul munculnya keluhan terkait kualitas makanan hingga dugaan keracunan massal. Kondisi tersebut memunculkan wacana agar program dialihkan menjadi bantuan langsung.
Menanggapi hal itu, Puan menilai pelaksanaan program MBG memang memiliki tantangan besar di lapangan. Oleh karena itu, menurutnya dibutuhkan keterlibatan serius dari semua pihak terkait untuk melakukan perbaikan.
"Jadi memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut, karenanya memang pihak-pihak yang terkait harus bisa melakukan evaluasi total," tegasnya.
Kasus keracunan akibat menu MBG tercatat terjadi di sejumlah wilayah. Kasus terbaru muncul di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, pada Rabu (17/9), ketika 251 pelajar dari berbagai sekolah, termasuk SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, SDN Tompudau, SDN Pembina, SDN Saiyong, dan MTs Alkhairaat Salakan, mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan MBG.
Di hari yang sama, sekitar 90 siswa di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, juga diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.
Sementara itu, pada Kamis (18/9), belasan siswa SD Negeri 19 Kota Tual, Maluku, dilaporkan mengalami gejala serupa setelah menyantap menu MBG.
Sejak awal diluncurkan, program MBG memang sudah beberapa kali tersandung kasus serupa, sehingga evaluasi dan perbaikan terus didesak agar tujuan mulia program ini tidak berubah menjadi bumerang bagi peserta didik.
#mbg #puan #dpr #virals #jangkauanluas #fyp
0 komentar: