Rabu, Oktober 15, 2025

Berkat MBG, Siswa SMP ini Bisa Menabung Rp5.000 perHari


Berkat MBG, Siswa SMP ini Bisa Menabung Rp5.000 perHari

Suasana istirahat siang di SMP Negeri 1 Jati, Kudus, tampak lebih ramai dari biasanya. Di depan dapur sekolah, para siswa berbaris sambil membawa wadah makan masing-masing. Aroma gurih makaroni dan tempe tepung stik bercampur sayur jagung serta buah pisang tercium semerbak.

Hari itu, menu tersebut menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Program ini sudah berjalan lebih dari setahun dan disambut antusias oleh para siswa maupun orang tua.

Salah satunya, Qairin Alisha Alma, siswi kelas IX, mengaku senang karena sejak adanya MBG, ia bisa lebih berhemat.
"Sekarang bisa nabung Rp5.000 tiap hari. Dulu uang itu buat beli nasi di kantin, karena sudah dapat makan dari sekolah jadi disimpan buat tabungan," ujarnya sambil tersenyum, Senin (13/10/2025).

Menurut Alisha, program MBG juga membuatnya lebih semangat ke sekolah. Menu yang disajikan pun berganti-ganti setiap hari — mulai dari nasi lauk ayam, burger, hingga mi ayam. Kini bahkan ada tambahan snack setiap Sabtu.
"Ibu juga senang karena enggak perlu masak banyak. Uang saku bisa dikurangi, sebagian ditabung," katanya.

Senada, Iqbal Maulana Zakaria, siswa kelas IX lainnya, juga menikmati manfaat program MBG.
"Rasanya enak. Habis makan siang, sampai rumah kadang enggak makan lagi, langsung tidur," ujarnya sambil tertawa kecil.
Iqbal mengaku sejak adanya MBG, pengeluaran keluarganya berkurang. "Ibu jadi enggak perlu masak banyak, karena saya sudah makan di sekolah," tambahnya.

Menurut Iqbal, ayahnya yang bekerja serabutan dan ibunya yang berjualan merasa sangat terbantu.
"Dengan adanya makan gratis ini, pengeluaran keluarga jadi berkurang. Harapannya program ini tetap jalan dan menunya tambah banyak," katanya.

Kepala SMPN 1 Jati Kudus, Sumaryatun, menyebutkan bahwa program MBG membawa dampak positif bagi 811 siswanya.
"MBG ini diharapkan bisa terus berlangsung. Dalam jangka panjang, program ini membantu pemenuhan gizi siswa — dari karbohidrat, protein, vitamin, sampai susu," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, mengimbau agar pihak sekolah, penyedia makanan, dan orang tua terus menjaga komunikasi terbuka demi keberlanjutan program.
"Teruslah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait kebersihan lingkungan, penjamah makanan, dan sarana pendukung lainnya. Jika ada keluhan, harus ditindaklanjuti," tegasnya.

Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu prioritas Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, untuk meningkatkan kualitas gizi dan semangat belajar siswa di seluruh wilayah Jawa Tengah.

SHARE THIS

Author:

0 komentar: