๐ฃ๐ฟ๐ผ๐ณ๐ถ๐น ๐๐ฒ๐ฟ๐ฟ๐ ๐๐ฟ๐๐ฎ๐ป๐ฑ๐ถ: ๐ฅ๐ฒ๐๐ถ๐ด๐ป ๐ฑ๐ฎ๐ฟ๐ถ ๐ฃ๐ก๐ฆ ๐๐ฒ๐บ๐ฒ๐ป๐ธ๐ฒ๐, ๐ธ๐ถ๐ป๐ถ ๐๐ฎ๐ป๐๐ฎ๐ป๐ด ๐ฆ๐๐ฎ๐ฟ๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ง๐๐ป๐๐๐๐ฎ๐ป ๐ฅ๐ฎ๐ธ๐๐ฎ๐ ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ฟ๐ถ๐๐ถ๐ธ ๐๐ฒ๐ธ๐๐ฎ๐๐ฎ๐ฎ๐ป
Nama Ferry Irwandi kini semakin akrab di ruang publik. Sosok berdarah Minang ini dikenal sebagai YouTuber dengan jutaan pengikut sekaligus CEO Malaka Project, sebuah wadah kreator muda yang fokus pada isu sosial, pendidikan, hingga demokrasi. Perjalanan hidupnya menarik untuk ditelusuri, dari latar belakang keluarga sederhana hingga kiprahnya sebagai salah satu figur kritis di era digital.
Lahir di Jambi, Besar dengan Nilai Minang
Ferry Irwandi lahir di Jambi dari pasangan orangtua asli Minangkabau. Sejak kecil, ia dikenal memiliki minat besar pada seni dan literasi. Saat duduk di bangku SMA, Ferry sudah aktif di dunia teater, sebuah bekal yang kelak membentuk keberaniannya berbicara di depan publik.
Jejak Pendidikan hingga Negeri Kanguru
Setelah lulus SMA, Ferry melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Latar belakang akademisnya yang kuat membuat ia dipercaya bergabung di Kementerian Keuangan RI. Tidak berhenti di situ, ia juga menempuh studi magister di Australia, memperkaya perspektifnya tentang ekonomi dan tata kelola publik.
Karier di Kemenkeu dan Titik Balik Hidup
Selama satu dekade, Ferry berkarier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan. Namun, di puncak kariernya, ia mengambil keputusan besar: mundur dari status PNS. Bagi Ferry, jalan hidupnya harus diarahkan pada hal yang lebih luas dari sekadar birokrasi, yakni pendidikan dan advokasi sosial melalui media digital.
Dari Kreator Konten ke Malaka Project
Langkah itu tidak sia-sia. Kanal YouTube Ferry Irwandi kini memiliki hampir dua juta subscriber. Kontennya yang berisi kritik sosial, analisis isu publik, hingga refleksi filsafat, menjadikannya suara alternatif yang banyak digemari kalangan muda.
Pada 2023, Ferry mendirikan Malaka Project bersama sejumlah kreator ternama. Malaka Project dirancang sebagai wadah edukasi digital, membicarakan tema-tema besar seperti demokrasi, ekonomi, hingga peradaban, dengan gaya santai namun berbobot.
Figur Kritis di Era Demokrasi Digital
Di tengah situasi politik dan sosial yang dinamis, Ferry Irwandi hadir sebagai figur kritis yang sering memantik diskusi. Gagasannya kerap memancing pro-kontra, namun hal itu tak membuatnya surut. Sebaliknya, ia justru semakin yakin bahwa ruang digital harus menjadi tempat rakyat bebas bersuara.
"Selama ada ketidakadilan, selama rakyat belum bisa tersenyum, perjuangan tidak boleh berhenti," begitu salah satu kalimat Ferry yang kerap dikutip oleh para pengikutnya.
Kini, dari seorang anak Minang di Jambi yang gemar teater, Ferry menjelma menjadi salah satu influencer politik paling berpengaruh di Indonesia.
#ferryirwandi #kemenkeu #malaka #fyp #virals
Nama Ferry Irwandi kini semakin akrab di ruang publik. Sosok berdarah Minang ini dikenal sebagai YouTuber dengan jutaan pengikut sekaligus CEO Malaka Project, sebuah wadah kreator muda yang fokus pada isu sosial, pendidikan, hingga demokrasi. Perjalanan hidupnya menarik untuk ditelusuri, dari latar belakang keluarga sederhana hingga kiprahnya sebagai salah satu figur kritis di era digital.
Lahir di Jambi, Besar dengan Nilai Minang
Ferry Irwandi lahir di Jambi dari pasangan orangtua asli Minangkabau. Sejak kecil, ia dikenal memiliki minat besar pada seni dan literasi. Saat duduk di bangku SMA, Ferry sudah aktif di dunia teater, sebuah bekal yang kelak membentuk keberaniannya berbicara di depan publik.
Jejak Pendidikan hingga Negeri Kanguru
Setelah lulus SMA, Ferry melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Latar belakang akademisnya yang kuat membuat ia dipercaya bergabung di Kementerian Keuangan RI. Tidak berhenti di situ, ia juga menempuh studi magister di Australia, memperkaya perspektifnya tentang ekonomi dan tata kelola publik.
Karier di Kemenkeu dan Titik Balik Hidup
Selama satu dekade, Ferry berkarier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan. Namun, di puncak kariernya, ia mengambil keputusan besar: mundur dari status PNS. Bagi Ferry, jalan hidupnya harus diarahkan pada hal yang lebih luas dari sekadar birokrasi, yakni pendidikan dan advokasi sosial melalui media digital.
Dari Kreator Konten ke Malaka Project
Langkah itu tidak sia-sia. Kanal YouTube Ferry Irwandi kini memiliki hampir dua juta subscriber. Kontennya yang berisi kritik sosial, analisis isu publik, hingga refleksi filsafat, menjadikannya suara alternatif yang banyak digemari kalangan muda.
Pada 2023, Ferry mendirikan Malaka Project bersama sejumlah kreator ternama. Malaka Project dirancang sebagai wadah edukasi digital, membicarakan tema-tema besar seperti demokrasi, ekonomi, hingga peradaban, dengan gaya santai namun berbobot.
Figur Kritis di Era Demokrasi Digital
Di tengah situasi politik dan sosial yang dinamis, Ferry Irwandi hadir sebagai figur kritis yang sering memantik diskusi. Gagasannya kerap memancing pro-kontra, namun hal itu tak membuatnya surut. Sebaliknya, ia justru semakin yakin bahwa ruang digital harus menjadi tempat rakyat bebas bersuara.
"Selama ada ketidakadilan, selama rakyat belum bisa tersenyum, perjuangan tidak boleh berhenti," begitu salah satu kalimat Ferry yang kerap dikutip oleh para pengikutnya.
Kini, dari seorang anak Minang di Jambi yang gemar teater, Ferry menjelma menjadi salah satu influencer politik paling berpengaruh di Indonesia.
#ferryirwandi #kemenkeu #malaka #fyp #virals
0 komentar: